Kreasi Tuli Indonesia Gelar Pelatihan Menjahit Untuk Disabilitas di Karawang

Kreasi Tuli Indonesia Gelar Pelatihan Menjahit Untuk Disabilitas di Karawang

Kreasi Tuli Indonesia menyelenggarakan pelatihan menjahit bagi 15 penyandang disabilitas, termasuk 12 tunarungu dan 3 tuna daksa di Karawang.-KBE-karawangbekasi.disway.id

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Kreasi Tuli Indonesia, sebuah organisasi yang fokus pada pemberdayaan disabilitas di Kabupaten Karawang, menyelenggarakan pelatihan menjahit bagi 15 penyandang disabilitas, termasuk 12 tunarungu dan 3 tuna daksa.

Pelatihan yang berlangsung selama enam hari, dari tanggal 7 hingga 12 Oktober, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian para peserta.

Inaraya, founder Kreasi Tuli Indonesia, menjelaskan bahwa pelatihan menjahit yang diberikan disesuaikan dengan kondisi fisik masing-masing peserta. Bagi disabilitas tuna daksa yang mengalami keterbatasan pada tangan atau kaki, diberikan simulasi terlebih dahulu untuk mencoba menggunakan alat jahit. Jika mereka mengalami kesulitan, jenis pelatihan akan diganti dengan yang lebih sesuai.

"Tuna daksamya yang tidak punya tangan, kaki. Jadi mereka mencoba memegang alatnya dulu, kalau kesulitan akan diganti jenis pelatihannya. Kami menyesuaikan dari fisiknya," jelas Inaraya, Kamis, 10/10/2024.

BACA JUGA:BKKBN Optimis Angka Stunting di Karawang Turun, Tim Monev Berikan Beberapa Catatan Penting

BACA JUGA:Program Kemasan Gratis Banjir Peminat, Dinkop UKM Karawang Berlakukan Proses Kurasi

Meskipun menjahit dianggap sulit karena melibatkan rumus dan teknik yang kompleks, Kreasi Tuli Indonesia telah mempersiapkan metode yang lebih sederhana untuk memudahkan para peserta. Inaraya menegaskan bahwa semua peserta diwajibkan mampu menghasilkan baju sendiri setelah menyelesaikan pelatihan.

"Pasti sulit tapi tidak ada yang tidak bisa ketika kita tekun memberikan pelatihan. Menjahit ini agak rumit tapi ada metode yang mudah jadi mereka dalam waktu 6 hari sudah harus bisa membuat baju," terangnya.

Pelatihan ini mendapat dukungan dari PT. Sarana Multi Infrastruktur, sebuah perusahaan BUMN. Inaraya berharap lebih banyak perusahaan BUMN lainnya yang dapat bergabung memberikan bantuan untuk membantu disabilitas mencapai kemandirian dan kesetaraan.

"Kita didukung oleh PT. Sarana Multi Infrastruktur, harapannya banyak BUMN lain yang membantu disabilitas karena lebih meringankan supaya mereka bisa mandiri dan setara. Lebih sulit menjahit karena ada rumus saat mengukur badannya," tambahnya.

BACA JUGA:Polemik Foto yang Viral di Medsos, KPU Karawang Layangkan Somasi ke Dewan PKS Mumun Maemunah

BACA JUGA:Pengurus Wilayah INI Jabar Bersama 24 Pengurus Daerah Nyatakan Sikap Tegas dan Solid

Agustin, Juru Bahasa Isyarat, menilai bahwa pelatihan ini memberikan bekal positif bagi para penyandang disabilitas dalam mengembangkan kemampuan dan ilmu. Ia juga menyoroti kesulitan yang dihadapi banyak penyandang disabilitas tunarungu dalam mencari pekerjaan.

"Kalau menurut saya selama ini sangat membantu untuk teman-teman disabilitas khususnya tunarungu. Mereka kesulitan untuk bekerja, adanya kreasi tuli Indonesia ini mereka jadi punya ilmu dan kemampuan baru untuk bisa mandiri," tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: